SEBUAH TULISAN LEPAS APA AJA
DALAM WORKSHOP KURIKULUM DI CIPAYUNG DATAR PUNCAK HOTEL 10-09-13
mendengarkan tangan tetap kerja
Sebagai seorang pendidik pemahaman terhadap sebuah
pengetahuan merupakan sebuah keniscayaan, pengetahuan itu dapat tumbuh dan
berkembang serta muncul dalam pengalaman-pengalaman sehari-hari. Dewasa ini
setiap hari kita di “bom” dengan media yang beragam ada yang memberitakan sesuatu yang baik namun
terkadang ada juga yang memberitakan sesuatu yang tidak baik
pemberitaan-pemberitaan tersebut adakalanya mencerdaskan dan tidak sedikit yang
membuat kebodohan.
Sebagai
seorang pendidik pengetahuan itu bukan hannya sekedar tau tetapi diupayakan untuk masuk ke dalam substansi pengetahuan tersebut. Bagi seorang guru PAI misalnya infrmasi yang di dapatkan tidak hanya ditelan mentah-mentah melainkan harus ditelaah di teliti mengenai kebenaran informasi yang di dapatkan. Di era akhir jaman seperti ini “kedok” semakin banyak “topeng-topeng” semakin meraja lela, yang dimaksud dengan kedok adalah memberikan informasi yang sebenarnya tidak baik kemudian dianggap baik sedangkan topengp-topeng informasi tidak baik yang menyusup kedalam informasi yang baik memberikan informasi
yang tidak baik untuk di anggap baik karena sudah membudaya dan sudah terima oleh masyarakat.
seorang pendidik pengetahuan itu bukan hannya sekedar tau tetapi diupayakan untuk masuk ke dalam substansi pengetahuan tersebut. Bagi seorang guru PAI misalnya infrmasi yang di dapatkan tidak hanya ditelan mentah-mentah melainkan harus ditelaah di teliti mengenai kebenaran informasi yang di dapatkan. Di era akhir jaman seperti ini “kedok” semakin banyak “topeng-topeng” semakin meraja lela, yang dimaksud dengan kedok adalah memberikan informasi yang sebenarnya tidak baik kemudian dianggap baik sedangkan topengp-topeng informasi tidak baik yang menyusup kedalam informasi yang baik memberikan informasi
yang tidak baik untuk di anggap baik karena sudah membudaya dan sudah terima oleh masyarakat.
Informsasi yang sudah terlanjur sampai ke masyarakat yang
kemudian dianggap baik menjadi suilit dibendung
walaupun itu tidak baik, phenomena budaya pop yang dilakukan melalui
audisi dan upload melalui media youtube membuat dunia semakin sulit menentukan kebaikan, karena kebaikan itu tampaknya perlu
di pertanyakan kembali karena kebenenaran yang sesungguhnya bukan berdasarkan
kesepakatan melainkan berdasarkan ketentuan-Nya.
Phenomena lagu “hamil duluan” munculnya berbagai bentuk
goyangan yang akhir-akhir ini marak di masyarakat dan seolah menjadi ikon pada saat ini, disatu
sisis dipandang sebagai sebuah hiburan namun disisi lain menegaskan bahwa kretaiifitas sekecil apapun
jika dikemas melalui tekhnologi terkini dan dapat dilihat orang banyak akan
menjadi sesuatu yang menggiurkan, sayangnya kenapa yang muncul harus
bentuk-bentuk hiburan seperti goyan yang jelas-jelas arahnya adalah hiburan
saja bukan bentu lain dan kaitan dengan ketaatan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
Lagu dengan syair “hamil duluan” menegaskan bahwa hamil diluar nikah resmi
nantinya bias saja dianggap sebagai sesuatu yang sudah biasa mentradisi dan
sudah lajim untuk saat ini, paling tidak lagu yang dikumandangkan dengan syair
tersebut memberikan kontribusi terhadap kenyataan yang ada bahwa “keperawanan”
nantinya didepinisikan dengan suatu yang lain. Yang selama ini dianggap tabu
lama-kelamaan tirai ketabuan itu akan terungkap hamil duluan sebagai akibat
dari pergaulan bebas bias saja dijadikan
sebuah “tren” sesuatu yang sangat bertentangan dengan etika apapun kecuali
etika jahiliyyah
Adakah korelasi antara hamil duluan dengan kontes kecantikan
yang pada saat ini sedang berlangsung di Bali dan katanya akan ke Jakarta. Bagi
penulis substansi kontes kecantikan
bukan hanya melihat kecantikan tapi kampanye terselubung terhadap aurat yang
harusnya tertutup menjadi terbuka dan
boleh dilihat, di pegang mungkin juga di raba, kemasanya cukup rapi karena
kontes ini bersembunyi dii balik
kampanye pariwisata yang berpengaruh terhadap tumbuhnya ekonomi dan
perekonomian Indonesia sebuah kebohongan
besar karena banyak Negara yang maju
tidak mengadakan kontes tersebut namun pariwisatanya tetap berjalan baik .
Sebuah kemungkaran yang harus ditolak dari kontes ini
misalnya
1.
Mempertontonkan aurat yang
seharusnya di tutup menjadi di buka
2.
Melegalkan kemaksiatan
3.
Kecantikan adalah karunia
Tuhan .. kecantikan bukan ukuranya
matematis karena kecantikan adalah anugerah-Nya
4.
Kecantikan sesungguhnya
bukan terletak pada badan karena ia akan segera tidak cantik pada usia-usia
tertentu kecantikan sesungguhnya adalah kreatifitas dan kecantikan akhlak dengan ilmu berdasarkan pada nilai-nilai yang
di yakini
Temen-temen PAI hendaklah menyadari bahwa kita hidup pada
alam modern, alam dimana nilai-nilai agama menjadi mudah terdistorsi dengan
nilai-nilai lainnya sesuatu yang
dilematis salah satu janlan keluar yang penulis tawarkan dalam hal ini adalah
harus adanya sinkronisasi antara ilmu
agama dan keagamaan dengan kemajuan tekhnologi dan informasi serta dipertegas
dengan sifat keseharian pendidik yang dapat memberikan contoh yang terbaik.
Mudah diucapkan sukar dilaksanakan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar