MEMAKNAI PERUBAHAN
Perubahan berasal dari kata ubah yang berarti “ganti” atau “lain” perubahan didapatkan disetiap makhluk karena makhluk melalui fase-fase tertentu yang diawali dengan ketiadaan menjadi ada dan untuk tiada lagi jika makhluk itu manusia maka fese-fase yang dilalui adalah ketiadaa- penjalinan (pertemuan antara orang ibu dan ayah) ke hamilan dalam batas tertentu, kelahiran, bayi, kanak-kanak, anak-anak, remaja dewasa, orang tua atau sepuh kakek atau nenek, jompo, dan kemudian maut atau mati.
Setiap fase
yang dilalui oleh mansia memiliki waktu yang panjang hendaklah bagi orang tua memahami fase-fase tersebut sehingga setiap fase dimaknai sebagai sebuah pergantian atau perubahan yang membawa makna yang baik, ketidakpastian dalam fase-fase tersebut dapat membawa “petaka” pada fase setelahnya kecuali dilakukannya “terapi” perbaikan yakni pemulihan pada kondisi yang mengharuskan normal. Masa kehamilan yang tidak baik misalnya akan melahirkan anak yang “kurang” baik, masa kanak-kanak yang tidak harmonis akan melahirkan petaka di waktu dewasa, dan masa muda yang dihabiskan begitu saja akan membawa ketidak harmonisan dimasa tua dan seterusnya.
Perubahan adalah sebuah keharusan dan kewajaran, perubahan adalah keniscayaan dan perubahan adalah kehidupan, jadi yang namanya makhluk hidup berubah adalah keharusan jika makhluk itu mengalami perubahan bagaimana dengan lembaga-lembaga pendidikan haruskah berubah.
Lembaga pendidikan harus berubah, harus mengikuti perubahan dan harus ikut dalam perubahan. Saat ini lembaga pendidikan islam ada yang maju dan ada yang biasa saja namun kebanyakan masih terbelakang (asumsi pribadi) padahal madrasah kebanyakan menjdi tempat belajarnya umat islam tumbuh dan berkembang dari umat Islam perubahan bagi lembaga pendidikan harus dimulai dari sekarang (untuk mengatakan tidak terklambat)
Hal- hal yang perlu dilakukan untuk tumbuh dan berkembangnya madrasah adalah
1. Ditanamankan niat dan motifasi yang tinggi untuk pengembangan madrasah
Secara spirit keislaman motifasi untuk menuntut ilmu begitu besar. Orang yang disenangi malaikat adalah orang yang menuntut ilmu, orang yang mengajar adalah orang yang mendapatkan pahala yang besar dan semuanaya mendapat pahala surga
2. Mereorientasi kurikulum madrasah yang sesuai dengan kehidupan nyata.
Perubahan kurilkulum yang dimaksud adalah perubahan menuju arah yang lebih baik kurikulum madrasah yang lebihnyata diantaranya menyambungkan dan membekali peserta didik dengan keterampilan sebagai bekal kehidupan mendatang.
3. Merencanakan pegembangan madrasah secara matang dan terencana.
Sejak awal hendaknya ada setplan pengembangan madrasah yang menjadi harapan model bentuk dan ukuran madrasah harus terencana secara baik sehingga pembangunan pada berbagai bidang yang dilakukan tidak menghambur-hamburkan dan memboroskan anggaran. Harus terencana
4. Mengkaderkan pemangku kepentingan dimadrasah untuk belajar dan belajar terus untuk perbaikan madrasah
Hendaklah madrasah merubah orientasi basis pendidikan dari berbasisi tokoh menjadi berbasis system, jika madrasah berbasis tokoh tidak dapat diharapkan lagi jika tokoh yang dimaksud tiada atau meninggal, madrasah yang berbasis tokoh akan mudah ditinggalkan pelanggan (user=siswa) tetapi madrasah yang berbasis system akan tumbuh kuat dan berkembang berdasarkan pola kepemimpinan dan sistem yang dikembangkan, karenanya para pendiri madrasah hendaklah sadar akan perubahan jaman.
5. Melakukan skala prioritas penganggaran terhadap kepentingan dan kebutuhan madrasah
6. Berorientasi ke masa depan
Semoga madrasah semakin populis dan dinamis semakin maju mengusung perubahan jaman yang begitu pesat ini.
Saya punya rencana mengembangkan madrasah yang berbasisi system semoga ide saya ini tidak luntur begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar